Prokdutifitas Tumbuhan
Produktivitas adalah
Laju produksi suatu makhluk hidup dalam ekosistem perairan. produktivitas suatu ekosistem hanya berubah sedikit dalam
jangka waktu yang lama maka hal itu menandakan kondisi lingkungan yang stabil,
tetapi jika perubahan yang dramatis maka menunjukkan telah terjadi perubahan
lingkungan yang nyata atau terjadi perubahan yang penting dalam interaksi di
antara organisme penyusun eksosistem. terjadinya perbedaan produktivitas pada
berbagai ekosistem dalam biosfer disebabkan oleh adanya faktor pembatas dalam
setiap ekosistem. Faktor yang paling penting dalam pembatasan produktivitas
bergantung pada jenis ekosistem dan perubahan musim dalam lingkungan.
Eroooorrrrrrrr |
Produktivitas pada ekosistem dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
a. Suhu
Berdasarkan gradasi suhu rata-rata tahunan, maka
produktivitas akan meningkat dari wilayah kutub ke ekuator. Namun pada hutan
hujan tropis, suhu bukanlah menjadi faktor dominan yang menentukan
produktivitas, tapi lamanya musim tumbuh. Adanya suhu yang tinggi dan konstan
hampir sepanjang tahun dapat bermakna musim tumbuh bagi tumbuhan akan
berlangsung lama, yang pada gilirannya meningkatkan produktivitas.
b. Cahaya
Cahaya merupakan sumber energi primer bagi ekosistem. Cahaya
memiliki peran yang sangat vital dalam produktivitas primer, oleh karena hanya
dengan energi cahaya tumbuhan dan fitoplankton dapat menggerakkan mesin
fotosintesis dalam tubuhnya. Hal ini berarti bahwa wilayah yang menerima lebih
banyak dan lebih lama penyinaran cahaya matahari tahunan akan memiliki
kesempatan berfotosintesis yang lebih panjang sehingga mendukung peningkatan
produktivitas primer.
c. Air,
curah hujan dan kelembaban
Air merupakan bahan dasar dalam proses
fotosintesis, sehingga ketersediaan air merupakan faktor pembatas terhadap
aktivitas fotosintetik. Secara kimiwi air berperan sebagai pelarut
universal, keberadaan air memungkinkan membawa serta nutrient yang dibutuhkan
oleh tumbuhan.
Air memiliki
siklus dalam ekosistem. Keberadaan air dalam ekosistem dalam bentuk air tanah,
air sungai/perairan, dan air di atmosfer dalam bentuk uap. Uap di atmosfer
dapat mengalami kondensasi lalu jatuh sebagai air hujan. Interaksi antara suhu
dan air hujan yang banyak yang berlangsung sepanjang tahun menghasilkan kondisi
kelembaban yang sangat ideal tumbuhan terutama pada hutan hujan tropis untuk
meningkatkan produktivitas.
d. Nutrien
Tumbuhan membutuhkan berbagai ragam nutrient anorganik,
beberapa dalam jumlah yang relatif besar dan yang lainnya dalam jumlah sedikit,
akan tetapi semuanya penting. Pada beberapa ekosistem terrestrial, nutrient
organic merupakan faktor pembatas yang penting bagi produktivitas.
Produktivitas dapat menurun bahkan berhenti jika suatu nutrient spesifik atau
nutrient tunggal tidak lagi terdapat dalam jumlah yang mencukupi. Nutrient
spesifik yang demikian disebut nutrient pembatas (limiting nutrient). Pada
banyak ekosistem nitrogen dan fosfor merupakan nutrient pembatas
utama, beberapa bukti juga menyatakan bahwa CO2 kadang-kadang
membatasi produktivitas.
e. Tanah
Potensi ketersedian hidrogen yang tinggi pada tanah-tanah
tropis disebabkan oleh diproduksinya asam organik secara kontinu melalui
respirasi yang dilangsungkan oleh mikroorganisme tanah dan akar (respirasi
tanah). Jika tanah dalam keadaan basah, maka karbon dioksida (CO2)
dari respirasi tanah beserta air (H2O) akan membentuk asam karbonat
(H2CO3 ) yang kemudian akan mengalami disosiasi menjadi
bikarbonat (HCO3-) dan sebuah ion hidrogen bermuatan positif (H+).
Ion hidrogen selanjutnya dapat menggantikan kation hara yang ada pada koloid
tanah, kemudian bikarbonat bereaksi dengan kation yang dilepaskan oleh koloid,
dan hasil reaksi ini dapat tercuci ke bawah melalui profil tanah .
f. Herbivora
Sekitar 10 % dari produktivitas vegetasi darat dunia
dikonsumsi oleh herbivora biofag. Persentase ini bervariasi menurut tipe ekosistem
darat. Namun demikian, bahwa akibat yang ditimbulkan oleh herbivore pada
produktivitas primer sangat sedikit sekali diketahui. Bahkan hubunga antar
herbivore dan produktivitas primer bersih kemungkinan bersifat kompleks, di
mana konsumsi sering menstimulasi produktivitas tumbuhan sehingga meningkat
mencapai tingkat tertentu yang kemudian dapat menurun jika intensitasnya
optimum.
walaupun defoliasi pada individu pohon
secara menyeluruh sering sekali terjadi, hal ini disebabkan oleh tingginya
keanekaragaman di daerah hutan hujan tropis. Selain itu, banyak pohon
mengembangkan alat pelindung terhadap herbivora melalui produksi bahan kimia tertentu
yang jika dikonsumsi oleh herbivora memberi efek yang kurang baik bagi
herbivora.
Pengukuran Produktivitas
Produktivitas harus
diukur selama waktu yang tepat, karena terdapat perbedaan metabolisme selama
siang dan malam hari. Perbedaan metabolisme juga terjadi antar musim, oleh
sebab itu pengukuran energi dalam skala tahunan. Berbagai metode dilakukan
untuk mengukur produktivitas primer, setiap prosedur memiliki keuntungan dan
kerugian sendiri-sendiri. Salah satu metode dalam pengukuran produktivitas
primer yang biasa digunakan adalah metode pemanenan.
Metode ini merupakan metode paling awal
dalam mengukur produktivitas primer. Caranya adalah dengan memotong bagian
tanaman yang berada di atas permukaan tanah, baik pada tumbuhan yang tumbuh di
tanah maupun yang tumbuh di dalam air. Bagian tanaman yang dipotong selanjutnya
dipanaskan sampai seluruh airnya hilang atau beratnya konstan. Materi tersebut
ditimbang, dan produktivitas primer dinyatakan dalam biomassa per unit area per
unit waktu, misalnya sebagai gram berat kering/m2/tahun. Metode ini menunjukan perubahan berat kering selama periode waktu
tertentu.
Metode ini memang
tidak cocok untuk mengukur produktivitas primer fitoplankton, karena ada
beberapa kesalahan, misalnya perubahan biomassa yang terjadi tidak hanya
diakibatkan oleh produktivitas tetapi juga berkurangnya fitoplankton karena
pemangsaan oleh hewan-hewan pada trofik di atasnya, atau mungkin jumlah
fitoplankton berubah karena gerakan air dan pengadukan. Metode ini umum
dilakukan untuk lingkungan terestrial.
Macam - macam produktivitas
Produktivitas dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Produktivitas
primer
Produktivitas
primer adalah lajudimana energi pancaran
atau cahaya disimpanoleh kegiatan fotosintesis atau kemosintesis organisme-organisme produsen dalam bentuk senyawa-senyawa organik yang dapat digunakan sebagai bahan pangan.
|
a.
Produktivitas primer bersih
Produktivitas primer bersih ialah laju penyimpanan bahan organik di dalam jaringan tumbuh
tumbuhan selama jangka waktu tertentu waktu pengukuran.Rumus
perhitungan :Keterangan :NPP : produktivitas primer bersih atau lajupenyimpanan
energi di dalam ekosistem.GPP : produktivitas primer kotor t atua laju pemasukan
energi ke dalam ekosistem.R : respirasi atau laju nergi yang digunakanbagi aktivitas
ekosistem.
b.
Produktivitas primer kotor
Produktivitas
primer kotor ialah lajutotal dari fotosintesis, termasuk bahan organik di dalam respirasi selama waktupengukuran
tertentu
2. Produktivitas
Sekunder.
Kecepatan penyimpangan energy potensial pada tingkat trofik konsumen
dan pengurai, disebut
produktivitas sekunder. Dengan sendirinya
energi ini semakin kecil pada tingkat trofik berikutnya. Arus energitotal pada
tingkat heterotrofik yang analog dengan produktivitas kotor pada
tingkatautotrofik, sebaiknya dinamakan asimilasi bukan kata produksi. Cara paling
sederhana mengukur produktivitas sekunder adalah dengan memperkirakan pertambahan
bobot atau ukuran hewan atau tumbuhan selama yang kawaktu tertentu.
Energi yang terdapat pada makanan tidak digunakan 100%. energi yang ditahan setelah semua kehilangan
pernafasan,ekskresi dan degestian biomassa Tumbuhan.
Umumnya biomassa merujuk pada materi tumbuhan yang dipelihara untuk digunakan sebagai biofuel, tapi dapat
juga mencakup materi tumbuhan atau
hewan yang digunakan untuk produk siserat, bahan kimia, atau panas. Biomassa dapat
pula meliputi limbah terbio degradasi
yang dapat dibakar sebagai bahan bakar.Biomassa
tidak mencakup materi organik yang telah tertransformasi oleh
proses geologis menjadi zat seperti
batu bara atau minyak bumi.Biomassa biasanya diukur dengan berat kering .
Metode
Pengukuran produktivitas
1. Metode Botol Bening
dan Gelap (produktivitas dalam air)
Cara ini
sesuai untuk dipakai dalam lingkungan air. Produktivitas diukur menurut keseimbangan
oksigen yang dihasilkan sebagai akibat
fotosintesis. Dua terokan yang diambil dari air yang tergenang dan mengandung plankton ditekap di dalam botol kaca. Kedua botol itu digantungkan dalam kolam
pada kedalaman yang sama dengan kedalaman pengambilan contoh itu. Salah satu
botol itu mula-mula dibungkus dalam kegelapan, sehingga yang terjadi hanya pernafasan dan foto sintesis selama ada cahaya
siang. Perlu kiranya untuk menentukan jumlah semula oksigen yang terlarut dalam kolam dengan mengambil dan menganalisis suatu
contoh ketiga pada saat kedua botol percobaan itu ditempatkan. Botol percobaan
itu diambil dari kolam setelah
24 jam dan suhu airnya dicatat. Kadar oksigen dalam setiap botol diperkirakan
menurut caraWinkler.
2. Pengukuran
Produktifitas Primer pada Tumbuhan Darat
Produktivitas
dapat diukur dengan memakai bentuk
modifikasi cara setengah daun menurut Sachs.
Sebatang tumbuhan disimpan dalam
kegelapan. Dari tumbuhan lain, dipotong sekumpulan piringan daun bergaris tengah sekitar 20 mm dari satu sisi tulang tengah daun, dengan menggunakan bor gabus yang
sesuai. Bobot kering
piringan itu ditentukan. Tumbuhannya dibiarkan menjalani fotosintesis selama
jangka waktu tertentu. Kemudian sekumpulan piringan yang bersesuian dibuat lagi
dari sebelah sisi lain tulang tengah daun yang tadi. Bobot kering kumpulan
yang pringan kedua itu kemudian ditetapkan dan dibandingkan. Selisih bobotnya
ditambahkan pada kehilangan bobot (karena pernapasan) dari luas yang bersesuaian,
dari tumbuhan yang disimpan dalam kegelapan tadi. Pertambahan bobot kering pada piringan dari tumbuhan yang di biarkan terkena cahaya matahari merupakan hasil bersih (H1) karbohidrat pada suatu luas daun yang diketahui
selama jangka waktu tersebut. Pengukuran
Produktivitas Primer Menurut Metode Panen
Padang rumput paling sesuai
untuk digunakan dalam pengkajian
produktivitas tumbuhan darat, karena mudah untuk menghasilkan panen berkala dengan memotong daerah percontohan
yang kecil dan dengan
demikian memperoleh ukuran langsung dari pertumbuhan tunas selanjutnya pada selang waktu selama misim
itu. Pernapasan oleh suatu luas satuan padang rumput dapat ditaksir dengan mengukur laju menghasilkan karbon
dioksida. Pekerjaan ini lebih dipermudah bila percontohan padang rumput itu dibuat dalam pot bunga .Penaksiran karbon dioksida itu dilaksanakan dengan
memakai cara peltenkoffer. Dengan cara ini karbon dioksida diserap dalam
larutanbariun hidroksida sedangkan banyaknya ditaksir
dengan titrasi terhadap asam klorida baku,
atau dengan analisis gas infra merah.
Kesimpulasn
1. Produktivitas adalah
Laju produksi suatu makhluk hidup dalam ekosistem perairan.
2.
Produktivitas
pada ekosistem dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain Suhu, Cahaya., Nutrient,
Air, curah hujan dan kelembaban, Tanah dan Herbivora
3.
Macam - macam produktivitas
1. Produktifitas
Primer terbagi 2 yaitu produktifitas bersih dan produktifitas kotor.
2. Produktifita
sPrimer.
4. Metode Pengukuran produktivitas ada 3 yaitu :
Metode Botol
Bening dan Gelap (produktivitas dalam air), Pengukuran Produktifitas Primer pada Tumbuhan Darat dan Pengukuran
Produktivitas Primer Menurut Metode Panen..
Daftar isi
:
Lumowa,V.T,Sonja.2012. Ekologi
tumbuhan. Universitas
Mulawarman:Samarinda
Best casinos to play slots and poker in India - JT Hub
BalasHapusIf you're looking 대구광역 출장마사지 for a quick trip to India, try the 천안 출장샵 best casino sites in 구미 출장마사지 India. The best slots and poker sites in India, here's everything you need to 파주 출장마사지 know. 의정부 출장샵